Hai, digital marketer! Kita semua tahu, dunia periklanan digital itu keras. Persaingan makin ketat, iklan makin mahal, dan semua brand berlomba-lomba untuk jadi perhatian utama audiens. kalau strategi Anda masih sekadar targeting random alias mengandalkan cold traffic, sayangnya uang Anda hanya akan terbuang sia sia.
Untungnya ada sistem “retargeting” di Meta Ads, sebuah solusi cerdas yang bisa menyulap “cold audience” menjadi pelanggan loyal. Di artikel ini, saya akan bagikan tips, trik, dan panduan lengkap supaya Anda bisa langsung eksekusi. Yuk, kita gali lebih dalam!
Retargeting Meta Ads Bukan Sekadar “Lihat Lagi”
Kita perlu luruskan pemahaman dulu, ya. Retargeting itu lebih dari sekadar menampilkan kembali iklan ke orang yang pernah mampir ke website Anda. Itu terlalu sederhana. The real deal adalah mengubah data perilaku mereka jadi pesan yang sangat relevan sehingga mereka merasa “disapa” dengan personal.
Nah, ada beberapa jenis retargeting yang bisa Anda pakai. Apa saja? Mari kita bahas satu per satu.
01. Website Retargeting
Pernah mengalami calon pelanggan yang mampir ke website, klik sana-sini, bahkan memasukkan barang ke keranjang, tapi akhirnya tidak checkout? Rasanya bikin kesel, kan? Solusi terbaiknya adalah website retargeting. Anda bisa menampilkan iklan produk yang sudah mereka lihat dengan pesan yang lebih personal,
misalnya: “Tas favoritmu masih menunggu di keranjang! Checkout sekarang dan nikmati diskon 10% hanya hari ini!” Hasilnya? Mereka akan merasa diprioritaskan dan kemungkinan besar kembali menyelesaikan pembelian.
02. Engagement Retargeting
Audiens yang like, berkomentar, atau membagikan postingan Anda itu belum tentu langsung membeli, tapi mereka sudah menunjukkan ketertarikan. Kenapa nggak memanfaatkan ini? Gunakan konten retargeting yang menarik perhatian mereka lebih dalam, seperti video behind-the-scenes produk, promo eksklusif, atau edukasi tambahan tentang manfaat produk Anda.
Misalnya: “Lihat bagaimana tas favoritmu diciptakan, langsung dari workshop kami! Diskon spesial untuk follower Instagram kami sekarang juga.”
03. App Retargeting
Jika Anda memiliki aplikasi mobile, strategi ini wajib dilakukan. Seringkali, pengguna mengunduh aplikasi tetapi tidak terlalu aktif bahkan lupa membukanya kembali. Untuk menarik mereka kembali, ajak dengan pesan yang relevan,
contohnya: “Fitur baru kami siap membuat pengalaman belanjamu lebih seru! Coba sekarang dan nikmati voucher diskon khusus pengguna aplikasi ini.”
04. List Retargeting (Custom Audiences)
Punya database pelanggan seperti daftar email atau nomor telepon? Ini aset berharga! Unggah daftar tersebut ke Meta, dan buat kampanye dengan pesan yang seolah-olah ditulis langsung untuk mereka.
Misalnya: “Hai, [Nama]! Ada koleksi baru yang kami yakin kamu suka, plus diskon spesial 20% hanya untuk pelanggan setia!” Audiens akan merasa dihargai, dan retargeting Anda menjadi lebih efektif.
05. Lookalike Audiences
Ini adalah fitur favorit banyak marketer. Dengan Lookalike Audiences, Meta membantu Anda menemukan calon pelanggan baru yang profilnya mirip banget dengan pelanggan terbaik Anda.
Misalnya, jika pelanggan terbaik Anda adalah perempuan muda pencinta fashion, Meta akan otomatis mencarikan audiens serupa untuk Anda targetkan. Apa hasilnya? Jangkauan yang lebih luas dengan tingkat relevansi yang tetap tinggi.
Strategi Retargeting yang Jangan Sampai Terlewat
Sekadar retargeting tidak akan cukup jika pengerjaannya asal-asalan. Agar hasilnya optimal, Anda harus fokus pada beberapa hal berikut.
- Buat Segmentasi yang Tepat
Audiens Anda itu bukan satu tipe, mereka beragam. Ada yang Cuma nengok website, ada yang udah di tahap mau checkout. Jadi, customize iklan Anda sesuai segmen audiens.
Misalnya, kalau mereka udah mau checkout tapi nggak selesai, beri insentif seperti diskon. Tapi kalau mereka masih di tahap awal dan baru klik-klik, beri konten edukasi yang menarik perhatian.
- Personalisasi Pesan Anda
Gunakan data yang Anda punya untuk membuat pesan yang personal. Jangan cuma bilang, “Beli sekarang!” namuan Tawarkan sesuatu yang relevan seperti:
“Halo, Tas impian kamu ini hampir kehabisan stok! Checkout sekarang dan dapatkan potongan tambahan 15%. Penawaran spesial untukmu hari ini!”
- Manfaatkan A/B Testing
Apa kombinasi teks, gambar, atau CTA yang paling efektif? Anda tidak akan tahu jika tidak mencoba. Uji berbagai elemen iklan Anda dan analisis hasilnya. Dengan strategi ini, Anda bisa terus berinovasi sekaligus memaksimalkan hasil kampanye.
- Integrasikan dengan CRM
Level eksklusif untuk retargeting master. CRM membantu Anda melacak perilaku pelanggan di berbagai platform sehingga Anda tahu persis kapan dan bagaimana menjangkau mereka.
Kesalahan yang Harus Dihindari
Strategi yang bagus harus diimbangi dengan eksekusi yang terencana. Berikut adalah beberapa jebakan yang sering terjadi dalam praktik retargeting.
- Durasi Retargeting yang Tidak Tepat
Jika durasinya terlalu pendek, audiens belum sempat mengambil keputusan. Tapi kalau terlalu panjang, pesan Anda akan dianggap membosankan. Temukan durasi yang pas.
- Pesan Iklan yang Berulang
Ketika iklan yang sama muncul terus-menerus, audiens akan merasa terganggu. Variasikan konten iklan agar tetap menarik dan relevan.
- Mengukur Metrik yang Tidak Tepat
Jangan hanya terpaku pada jumlah klik atau impresi. Fokus pada konversi, CPA, atau ROAS agar Anda mendapatkan gambaran tentang efektivitas sebenarnya.
Belajar dari Studi Kasus Brand Terkenal :
Warby Parker, Sukses Mengubah Pembeli yang Ragu jadi Beli dengan Retargeting
Pernah mendengar tentang Warby Parker? Brand kacamata asal Amerika Serikat ini punya cara cerdas untuk menarik kembali perhatian calon pembelinya. Mereka memanfaatkan strategi retargeting dengan sangat efektif.
Caranya sederhana tapi tepat sasaran. Ketika seseorang melihat atau mengunjungi situs mereka tapi belum membeli, Warby Parker menampilkan iklan dengan menambahkan pesan personal seperti “Hal baik menanti Anda” mengarahkan perhatian ke produk yang sudah dilihat audiens sebelumnya, hai ini memberi dorongan lembut untuk kembali dan menyelesaikan pembelian.
Dengan pendekatan seperti ini, Warby Parker membuktikan bahwa retargeting bisa menjadi alat yang powerful untuk mengubah keraguan pengunjung menjadi aksi nyata.
Strategi yang Bisa Anda Coba
- Tanyakan kepada audiens apakah mereka masih mencari sesuatu, lalu padukan dengan produk populer atau ide menarik. Contoh: “Masih mencari outfit keren untuk acara spesial?”
- Uji strategi ini terlebih dahulu pada audiens di tahap menengah (middle of funnel), seperti pengguna media sosial yang sudah terlibat atau pengunjung situs sekali waktu.
- Gunakan CTA yang jelas, seperti untuk menghasilkan prospek (lead generation) atau langsung mengarahkan pembelian.
Retargeting Itu Bukan Hanya untuk Penjualan, Tapi Loyalitas Jangka Panjang
Ketika retargeting dijalankan dengan strategi yang matang, Anda tidak hanya akan mendapatkan penjualan cepat. Anda sedang membangun fondasi kepercayaan dengan audiens yang akan terus mendukung bisnis Anda. Karena pelanggan tidak akan hanya sekali membeli, tapi bisa jadi fans berat brand Anda. Jadi, apa langkah pertama Anda untuk mengoptimalisasi retargeting ini? Yuk, coba sekarang!
You’ve got what it takes!